Kota Bima, KabarNTB,— Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE, meresmikan sekaligus menyerahkan bantuan Program Rumah Layak Huni (MAHYANI) dan Zakat Kelompok Usaha Produktif (Z-KUP) kepada 44 mustahik. Kegiatan yang digelar di Kantor BAZNAS Kota Bima pada Rabu pagi (3/12) itu turut dihadiri Wakil Ketua III BAZNAS Provinsi NTB, Drs. H. Muhammad Ardi Samsuri, serta jajaran perangkat daerah.
Ketua BAZNAS Kota Bima, H. A. Latif M. Saleh, dalam laporannya menyampaikan bahwa penyaluran bantuan ini merupakan wujud kepedulian sosial umat Islam di Kota Bima.
Ia menegaskan komitmen BAZNAS dalam mengoptimalkan dana zakat untuk meningkatkan kesejahteraan mustahik, termasuk pemberdayaan pelaku UMKM melalui program Z-KUP.
“Semoga bantuan MAHYANI dan rombong usaha ini benar-benar bermanfaat dan digunakan secara maksimal. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Bima bersama jajaran terkait menyerahkan bantuan secara simbolis kepada empat mustahik. Adapun total penerima manfaat terdiri dari 22 warga penerima MAHYANI serta 22 pelaku usaha kecil penerima Z-KUP.
Program kolaboratif antara Pemerintah Kota Bima dan BAZNAS ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas hunian masyarakat miskin ekstrem sekaligus memperkuat daya saing usaha mikro. Melalui Z-KUP, para pelaku usaha tidak hanya menerima rombong, tetapi juga modal usaha sebesar Rp1 juta yang disalurkan melalui Bank NTB Syariah.
Dalam sambutannya, Wali Kota Bima menyampaikan apresiasi atas sinergi BAZNAS Provinsi NTB, BAZNAS Kota Bima, dan Bank NTB Syariah dalam menghadirkan program pemberdayaan masyarakat.
“Zakat bukan hanya kewajiban, tetapi jembatan untuk memuliakan sesama. Keberkahan hadir ketika kita memberi dengan tulus,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam menyelesaikan persoalan sosial.
“Ketika kita bersatu dalam kebaikan, setiap langkah akan dimudahkan,” ujarnya.
Kepada para mustahik, Wali Kota berpesan agar memanfaatkan bantuan yang diterima dengan penuh tanggung jawab.
“Jangan melihat bantuan ini sekadar rombong atau modal usaha, tetapi sebagai peluang untuk naik kelas. Usaha kecil hari ini, insyaallah dapat tumbuh menjadi usaha menengah ke depan,” pesannya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Kadis Perkim, para camat, lurah, serta seluruh penerima manfaat. Acara ditutup dengan pemecahan kendi sebagai simbol harapan agar bantuan tersebut membawa keberkahan, memperkuat ekonomi keluarga, dan membuka jalan menuju kehidupan yang lebih sejahtera.
(*)

