
Diana, penjual kopi yang hidup serba pas-pasan, tak kuasa menahan air mata bahagia saat putranya resmi diterima sebagai prajurit TNI Angkatan Darat.
Kota Bima, KabarNTB - Sebuah warung kopi lesehan sederhana di sebelah barat Kantor Damkar Kota Bima, tepatnya di eks Kantor Bupati, menjadi saksi sebuah mimpi yang terwujud. Diana, penjual kopi yang hidup serba pas-pasan, tak kuasa menahan air mata bahagia saat putranya resmi diterima sebagai prajurit TNI Angkatan Darat.
Perjuangan di Balik Senyum dan Seduhan Kopi
Bagi banyak pelanggannya—mulai dari aktivis, jurnalis, hingga anggota dewan—Diana dikenal sebagai sosok ramah yang selalu menyambut dengan tawa. Namun, di balik senyumnya tersimpan doa dan perjuangan panjang untuk menyekolahkan keenam anaknya, dengan harapan satu di antaranya dapat mengabdi kepada negara.
“Awalnya saya sempat mau batal. Kami tidak punya uang. Tapi anak saya bilang, dicoba saja Bu, jangan takut,” ucap Diana, menahan tangis.
Hambatan Biaya dan Kekuatan Doa Seorang Ibu
Meski seleksi TNI tidak dipungut biaya, proses administrasi dan pemenuhan berkas membutuhkan dana yang tidak sedikit bagi keluarga sederhana. Diana mengaku hampir menyerah karena keterbatasan ekonomi, namun tekad putranya memberinya kekuatan untuk berjuang pelan-pelan.
“Saya jual kopi, tidak ada uang. Tapi demi anak, saya urus semua pelan-pelan. Banyak hambatan, tapi alhamdulillah selesai juga,” tuturnya.
Selama masa seleksi, raut wajahnya kerap murung. Di sela-sela menyeduh kopi, ia tak henti berdoa memohon agar perjuangan putranya berhasil. “Tidak ada yang saya bisa bantu lagi selain doa,” katanya dengan mata berkaca-kaca.
Kebanggaan dan Harapan Baru bagi Keluarga
Ketika pengumuman kelulusan akhirnya tiba, Diana menangis haru di warung kecilnya, disaksikan para pelanggan setia yang memahami perjuangannya. Kesuksesan ini bukan sekadar kebanggaan pribadi, melainkan harapan besar untuk masa depan seluruh keluarganya.
“Ini bukan hanya kebanggaan saya, tapi harapan besar bagi keluarga. Anak saya sekarang jadi abdi negara,” pungkas Diana penuh syukur.
Kisah Diana menjadi inspirasi tentang ketekunan, pengorbanan seorang ibu, dan keyakinan bahwa perjuangan tanpa lelah akhirnya akan membuahkan hasil yang membahagiakan.
(*)
.png)