
Kepala Dinas Dikpora Kota Bima, H. Mahfud.
Kota Bima, KabarNTB - Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dikpora) Kota Bima mengungkapkan empat Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sedang dalam proses pembinaan akibat sejumlah temuan masalah. Praktik pemalsuan data dalam sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik) untuk memperoleh dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) menjadi modus utama yang terungkap.
Modus Data Fiktif dan PKBM Fiktif
Investigasi mendapati sejumlah PKBM diduga memasukkan nama peserta didik fiktif ke dalam Dapodik untuk mengakses aliran dana BOP. Beberapa lembaga juga dilaporkan tidak menjalankan aktivitas belajar-mengajar yang nyata, bahkan ada yang hanya beroperasi dari bangunan seadanya.
"Kondisi bangunan PKBM ada yang menyerupai pos ronda," ungkap sumber yang memahami investigasi tersebut.
Praktik ini dinilai sangat merugikan keuangan negara dan mengkhianati tujuan pendidikan nonformal yang seharusnya memberikan akses belajar bagi masyarakat kurang beruntung.
Proses Verifikasi dan Pembinaan
Kepala Dinas Dikpora Kota Bima, H. Mahfud, menyatakan pihaknya telah melakukan verifikasi dan validasi (verval) bersama Dewan Pendidikan terhadap sejumlah PKBM di wilayahnya.
"InsyaAllah aman," kata Mahfud menanggapi kondisi umum PKBM di Kota Bima.
Meski demikian, Mahfud mengakui masih ada empat PKBM yang bermasalah dan sedang dalam tahap pembinaan. Data lengkap temuan masalah tersebut berada di bawah kendali Bidang Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI).
Pembinaan terhadap keempat PKBM ini menjadi langkah konkret pemkot untuk membersihkan sektor pendidikan nonformal dari praktik penyelewengan yang dapat merusak ekosistem pendidikan dan menyalahgunakan anggaran negara.
(*)
.png)