Rapat koordinasi lintas perangkat daerah untuk menyikapi tantangan fiskal tahun 2026
Kota Bima, KabarNTB - Pemerintah Kota Bima menggelar rapat koordinasi lintas perangkat daerah untuk menyikapi tantangan fiskal tahun 2026. Rapat yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE, berlangsung di Aula Maja Labo Dahu pada Senin, 13 Oktober 2025. Fokus utama pembahasan adalah menjaga kualitas pelayanan publik agar tidak terganggu meski terjadi penurunan dana transfer dari Pemerintah Pusat.
Pasca pengesahan RAPBN 2026 oleh DPR RI pada 23 September lalu, sejumlah daerah diprediksi menghadapi perlambatan realisasi program pembangunan. Kota Bima pun tak luput dari dampak tersebut. Namun, Wali Kota menegaskan bahwa pelayanan kepada masyarakat tetap menjadi prioritas utama.
“Di tengah kondisi sulit yang kita hadapi, kita harus optimis. Kita dorong dan optimalkan semua potensi yang belum digarap secara maksimal,” ujar H. A. Rahman.
Dalam arahannya, Wali Kota yang akrab disapa Aji Man memaparkan strategi penguatan pendapatan daerah melalui pengelolaan potensi lokal. Ia menyebutkan pentingnya memaksimalkan partisipasi eksternal lewat forum Corporate Social Responsibility (CSR), mengidentifikasi peluang dana hibah, serta mendorong Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk meningkatkan capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Program-program unggulan dari pemerintah pusat seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) juga disebut sebagai instrumen penting untuk menggerakkan ekonomi lokal. Selain itu, optimalisasi sumber pendapatan dari pajak restoran, PBB, kendaraan, air tanah, dan reklame/iklan menjadi fokus tambahan dalam strategi fiskal daerah.
“Yang belum dikelola maksimal, kita maksimalkan. Ini saatnya kita membangun kemandirian daerah,” tegas Wali Kota.
Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh Pj. Sekda Kota Bima, seluruh Asisten, Staf Ahli, Kepala Perangkat Daerah, serta Camat dan Lurah se-Kota Bima. Kehadiran mereka menjadi sinyal kuat bahwa Pemerintah Kota Bima siap menghadapi tantangan fiskal dengan pendekatan kolaboratif dan inovatif.
(*)