Penemuan mayat seorang mahasiswa di kawasan pegunungan Kedo pada Sabtu, (4/10).
Kota Bima, KabarNTB – Warga Kelurahan Ule, Kecamatan Asakota, Kota Bima, dikejutkan dengan penemuan mayat seorang mahasiswa di kawasan pegunungan Kedo pada Sabtu, 4 Oktober 2025, sekitar pukul 15.30 Wita. Korban diketahui bernama Apertus Genta (20), mahasiswa semester V Jurusan Komputer Universitas Muhammadiyah Bima, asal Manggarai Barat.
Kronologi Penemuan
Menurut keterangan saksi, Hamsah Yakub (50), seorang petani setempat, penemuan bermula ketika ia berangkat dari rumah menuju pegunungan Kedo untuk mengambil pakan kambing. Di lokasi, ia melihat sebuah handphone hitam, tas abu-abu polos, serta sepatu hitam kombinasi hijau tergeletak di tanah.
“Setelah melihat barang-barang itu, saya menoleh ke arah semak dan menemukan sosok laki-laki terbaring menghadap ke utara, dengan seutas tali kecil masih terikat di lehernya,” ujar Hamsah kepada aparat.
Sontak, penemuan itu dilaporkan ke warga dan diteruskan ke pihak kepolisian.
Identitas Korban
Polisi mengonfirmasi identitas korban sebagai berikut:
- Nama: Apertus Genta
- Usia: 20 tahun
- Status: Mahasiswa semester V, Jurusan Komputer Universitas Muhammadiyah Bima
- Alamat: Kelurahan Tanjung, Kota Bima, berasal dari Manggarai Barat
- Orang tua: Yohanes Suspandi
- Keterangan tambahan: Korban sebelumnya dilaporkan hilang sejak Jumat, 3 Oktober 2025.
Dugaan Sementara
Kapolsek Asakota, IPTU Mirafuddin, bersama piket pawas IPDA Lalu Shalahin, memimpin langsung olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari kondisi jasad, polisi menduga sementara korban meninggal akibat gantung diri.
“Di leher korban masih terdapat seutas tali kecil yang terikat. Namun, untuk memastikan penyebab kematian, kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut,” kata Kapolsek.
Hingga Sabtu malam, tim gabungan Polsek Asakota dan Reskrim Polres Bima Kota masih siaga di lokasi, sambil menunggu proses evakuasi dan pemeriksaan medis lebih lanjut.
Latar Belakang Korban
Apertus dikenal sebagai mahasiswa aktif di Universitas Muhammadiyah Bima. Kepergiannya sehari sebelumnya sempat membuat keluarga panik hingga akhirnya dinyatakan hilang. Penemuan jasadnya membawa duka mendalam bagi keluarga dan kerabat, terutama di Manggarai Barat, kampung halamannya.
(*)