Wali Kota Bima Dorong Kolaborasi Lintas Sektor untuk Eliminasi AIDS, TBC, dan Malaria
Acara Pertemuan Penguatan Forum Kemitraan Pencegahan dan Pengendalian AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (PP-ATM) yang berlangsung di Aula Kantor Wali Kota Bima dan dihadiri oleh Wali Kota Bima, H. Man.
Kota Bima, KabarNTB — Pemerintah Kota Bima menggelar Pertemuan Penguatan Forum Kemitraan Pencegahan dan Pengendalian AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (PP-ATM) sebagai langkah strategis memperkuat sinergi lintas sektor dalam menghadapi tiga penyakit menular utama. Acara berlangsung di Aula Kantor Wali Kota Bima dan dihadiri langsung oleh Wali Kota Bima, H. Man.
Turut hadir dalam forum tersebut jajaran pejabat daerah, termasuk Staf Ahli Setda, Asisten Daerah, Kepala Bappeda, seluruh Kepala OPD, Camat dan Lurah se-Kota Bima, serta pimpinan BUMN, BUMD, dan perwakilan perguruan tinggi.
Target Eliminasi 2030: Indonesia Masih Hadapi Tantangan Besar
Program Koordinator RSSH GF ATM ADINKES Provinsi NTB, Drs. H. Rachman Sahnan Putra, M.Kes, dalam laporannya menekankan bahwa Indonesia telah menetapkan target eliminasi AIDS, malaria, dan TBC pada tahun 2030. Ia mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini menempati posisi kedua dunia dalam jumlah kasus TBC, menjadikannya salah satu dari delapan prioritas nasional.
“Di Kota Bima sendiri, tercatat 22 kasus HIV/AIDS yang memerlukan penanganan segera. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat menjadi kunci pengendalian. Karena itu, kolaborasi antara sektor kesehatan, pendidikan, pemerintahan, dan masyarakat sangat penting,” ujarnya.
Kesehatan sebagai Fondasi Pembangunan Daerah
Dalam sambutannya, Wali Kota Bima menegaskan bahwa kesehatan masyarakat adalah fondasi utama pembangunan. Ia menyampaikan bahwa ancaman penyakit seperti AIDS, TBC, dan malaria masih nyata meskipun berbagai upaya telah dilakukan.
“TBC bukan hanya persoalan medis, tapi juga menyangkut aspek sosial. Malaria memang sudah menurun, namun tetap perlu diwaspadai. Sementara HIV/AIDS masih menjadi tantangan karena stigma membuat banyak penderita enggan terbuka,” kata H. Man.
Integrasi Program Kesehatan dan Lingkungan
Wali Kota juga menyoroti pentingnya forum PP-ATM sebagai wadah strategis untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor. Ia menekankan bahwa tanggung jawab menjaga kesehatan bukan hanya milik tenaga medis, tetapi seluruh elemen masyarakat.
Sebagai bagian dari upaya pencegahan, Pemerintah Kota Bima mengintegrasikan program kesehatan dengan gerakan kebersihan lingkungan melalui Program BISA (Bersih, Indah, Sehat, dan Asri). Edukasi kepada masyarakat tentang pola hidup bersih dan sehat menjadi bagian penting dalam strategi pengendalian penyakit menular.
Seruan Komitmen Bersama
Menutup arahannya, Wali Kota Bima mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menyatukan komitmen dalam memerangi AIDS, TBC, dan malaria di wilayahnya. “Kita harus bergerak bersama, karena keberhasilan pengendalian penyakit ini bergantung pada kekuatan kolaborasi,” tegasnya.
(rp/s)