LSM KIPANG NTB Imbau Warga Hindari Bus Prima Jaya, Diduga Beroperasi Tanpa Izin Resmi

Bus Prima Jaya

Bima, KabarNTB - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) LSM Komite Penyelamat Anak Bangsa (KIPANG) NTB mengimbau masyarakat agar tidak menggunakan jasa angkutan Bus Prima Jaya untuk perjalanan ke luar daerah. Imbauan ini disampaikan oleh Ketua DPC KIPANG NTB, Budiman, yang menyebut sebagian armada bus dengan trayek Bima–Mataram–Denpasar–Surabaya–Jakarta–Merak tersebut diduga kuat beroperasi secara ilegal.

“Bagi masyarakat yang hendak bepergian, kami sarankan tidak menggunakan bus Prima Jaya. Dari 11 unit bus yang ada, sebagian di antaranya beroperasi tanpa izin trayek,” ujar Budiman, Senin (25/08/2025).

Budiman menambahkan, selain tidak memiliki izin operasi, sebagian bus tersebut juga tidak laik jalan, tidak memiliki izin resmi, dan berpotensi membahayakan keselamatan penumpang, mulai dari risiko mogok di tengah perjalanan hingga kecelakaan fatal.

“Ini murni demi keselamatan bersama. Sangat penting bagi masyarakat untuk memilih perusahaan otobus (PO) yang resmi, memiliki trayek yang jelas, serta kendaraan yang lolos uji berkala (KIR),” tegasnya.

Ia juga menguraikan sejumlah risiko yang mungkin dihadapi penumpang jika menggunakan bus ilegal, di antaranya:

  1. Risiko Keselamatan – Bus tanpa izin sering tidak memenuhi standar kelaikan kendaraan, berpotensi mogok atau mengalami kecelakaan.
  2. Tidak Terjamin Asuransi – Penumpang tidak mendapatkan perlindungan asuransi jika terjadi insiden.
  3. Tiket Tidak Sah – Bukti pembayaran yang diberikan tidak diakui secara resmi sehingga menyulitkan penumpang dalam mengajukan keluhan.
  4. Tidak Ada Jaminan Kelaikan Kendaraan – Armada tidak melalui pemeriksaan berkala sehingga kualitas dan keamanannya diragukan.
  5. Merugikan PO Resmi – Keberadaan bus ilegal mengganggu perusahaan angkutan umum yang sudah memenuhi ketentuan perizinan.

DPC LSM KIPANG NTB berharap pemerintah terkait segera mengambil tindakan tegas untuk menertibkan keberadaan bus ilegal demi keselamatan masyarakat dan tertibnya sektor transportasi darat di wilayah Bima.

(rp/s)

Baca Juga
Posting Komentar