Kekeringan Melanda Kota Bima, BPBD Kerahkan 9 Armada Tangki Air Bersih
![]() |
Gufran AH, S.Pd |
Kota Bima, KabarNTB — Memasuki musim kemarau sejak April 2025, enam kelurahan di Kota Bima terdampak kekeringan. Kondisi geografis, geologi, hidrologis, dan demografi wilayah ini membuatnya rawan bencana, termasuk kekeringan yang kini dirasakan sebagian warga.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bima, Gufran AH, S.Pd, menjelaskan bahwa kelurahan terdampak meliputi Dara, Tanjung, Melayu, Panggi, Pane, dan Rontu. “Permintaan air bersih meningkat setiap hari. Kami melayani distribusi menggunakan sembilan armada tangki, berasal dari BPBD Kota Bima, Bank NTB Syariah, Dinas Sosial, Bagian Umum, Damkar, Polres, dan Brimob,” ujarnya.
Selain Kota Bima, kebutuhan air bersih juga dirasakan oleh warga di wilayah Kabupaten Bima. Layanan distribusi di daerah tersebut dibantu mobil tangki dari Polres Kabupaten Bima, Bank NTB Syariah Tente, dan BPBD Kabupaten Bima.
BPBD Kota Bima memiliki sumur bor dengan kedalaman ratusan meter yang menjadi sumber pasokan utama. Setiap armada berkapasitas 5.000 liter, dengan distribusi tiga hingga lima kali per hari. Total, sekitar 135 ribu liter air bersih disalurkan setiap harinya ke masyarakat terdampak.
“Kekeringan seperti ini hampir setiap tahun terjadi, bahkan di musim hujan untuk wilayah tertentu seperti Dara, Tanjung, Melayu, dan Ule. Air di daerah itu cenderung payau karena dekat muara pantai, sementara pasokan PDAM kerap tidak stabil,” jelas Gufran.
Sebagai langkah mitigasi, BPBD juga membagikan tandon berkapasitas 2.200 hingga 5.200 liter di beberapa wilayah terdampak, termasuk Sarata, Tanjung, Dara, dan Melayu. “Pemerintah hadir untuk memastikan masyarakat tetap nyaman dan kebutuhan air bersih terpenuhi, sehingga tercipta suasana kondusif tanpa keluhan,” tegasnya.
Kekeringan di Kota Bima menjadi pengingat bahwa bencana dapat terjadi kapan saja. Kolaborasi semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, menjadi kunci dalam mengurangi dampak dan risiko yang ditimbulkan.
(rp/s)