Firmansyah Pimpin PWI Bima, Ketua PWI NTB Serukan Profesionalisme Pers

Firmansyah Pimpin PWI Bima, Ketua PWI NTB Serukan Profesionalisme Pers
Pelantikan Kepengurusan baru PWI Kab. Bima periode 2025-2028 di Aula LPP RRI Mataram, Jumat (1/8). 

Mataram, KabarNTB Kepengurusan baru Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bima periode 2025–2028 secara resmi dilantik di Aula LPP RRI Mataram pada Jumat, 1 Agustus 2025. Pelantikan ini dilakukan langsung oleh Ketua PWI Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Nasrudin, yang disaksikan jajaran pengurus PWI NTB dan utusan dari PWI kabupaten/kota se-NTB.

Prosesi pelantikan berlangsung khidmat dan diwarnai suasana kekeluargaan. Dalam sambutannya, H. Nasrudin menekankan pentingnya integritas, profesionalisme, dan kepatuhan terhadap kode etik jurnalistik bagi seluruh pengurus yang baru dilantik.

“Pengurus harus bekerja dengan dedikasi tinggi, menjaga marwah organisasi, dan menjadi panutan dalam menjalankan tugas jurnalistik,” ujar Nasrudin.

Ia juga menegaskan bahwa PWI sebagai organisasi profesi wartawan memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi mitra yang kritis namun konstruktif bagi pemerintah dan masyarakat. Menurutnya, marwah PWI harus dijaga dari kepentingan pragmatis yang dapat mencoreng kredibilitas profesi jurnalistik.

“PWI bukan alat kekuasaan, melainkan mitra strategis yang harus tetap menjunjung tinggi etika dan independensi,” tegasnya.

Ketua PWI Kabupaten Bima yang baru dilantik, Firmansyah, menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan serta dukungan dari berbagai pihak, terutama senior dan pengurus PWI NTB. Ia berkomitmen membawa organisasi ke arah yang lebih profesional, adaptif, dan bermanfaat bagi insan pers di Kabupaten Bima.

“Kami siap mengemban amanah ini dengan sebaik-baiknya. Insya Allah, PWI Kabupaten Bima akan menjadi organisasi yang aktif, profesional, dan berkontribusi nyata,” tutur Firmansyah.

Pelantikan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat eksistensi PWI di daerah dan mendorong peningkatan kualitas jurnalisme lokal di Nusa Tenggara Barat, khususnya di wilayah Bima.

(ai/kn) 

Baca Juga
Posting Komentar