Kabupaten Bima Segera Miliki Jembatan Raksasa Senilai Rp 1 Triliun pada 2026
![]() |
Ilustrasi pembangunan jembatan |
Bima, KabarNTB — Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), bersiap menyambut pembangunan megah Jembatan Lewa Mori yang akan menghubungkan wilayah Sondosia dan Kalaki di Teluk Bima. Proyek senilai Rp 1 triliun ini dijadwalkan dimulai pada 2026 dengan anggaran bersumber dari APBN, menjanjikan perubahan signifikan bagi konektivitas dan perekonomian masyarakat setempat.
Anggota DPR RI Komisi V, Mori Hanafi, mengungkapkan bahwa rencana pembangunan jembatan ini telah lama diwacanakan, namun baru kini menemui titik terang. “Administrasi dan pembebasan lahan sudah selesai. Detail Engineering Design (DED) ditargetkan rampung pada Juni 2025 dengan anggaran Rp 3 miliar,” ujar Hanafi. Proyek ini diharapkan memangkas waktu perjalanan antarwilayah, memudahkan akses ke fasilitas publik seperti Bandara Sultan Muhammad Salahuddin dan RSUD Sondosia.
Jembatan Lewa Mori tidak hanya akan menjadi infrastruktur vital, tetapi juga simbol kemajuan ekonomi. Dengan meningkatkan konektivitas, jembatan ini diharapkan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dan perdagangan di Bima. Pemerintah Kabupaten Bima telah menyelesaikan tahap awal, termasuk pembebasan lahan, untuk memastikan kelancaran proyek.
Namun, tantangan masih ada. Sebelumnya, tiga jembatan di Kecamatan Wera dan Ambalawi rusak akibat banjir dan longsor, namun dana darurat dari BNPB belum terealisasi. “Kami harap pemerintah pusat memastikan kelancaran anggaran untuk proyek strategis seperti Lewa Mori,” kata Kepala BPBD NTB, H Ahmadi, menyinggung pentingnya komitmen pendanaan.
Pembangunan Jembatan Lewa Mori menjadi bagian dari upaya besar pemerintah untuk memperkuat infrastruktur di NTB, sejalan dengan proyek lain seperti Jalan Tol Lembar-Kayangan senilai Rp 1,9 triliun. Dengan progres yang solid, masyarakat Bima menantikan dampak positif jembatan ini pada 2026.
(WS)