![]() |
| Festival Warna-Warni Kota Bima 2025. |
Kota Bima, KabarNTB - Gelaran Festival Warna-Warni Kota Bima 2025 resmi dibuka oleh Asisten II Setda Kota Bima, Drs. H. Supratman, M.AP, di Destinasi Pantai Lawata, Jumat (14/11/2025) malam. Festival yang berlangsung hingga 15 November ini menampilkan parade budaya dari 19 etnis paguyuban yang ada di Kota Bima, memperkuat harmoni dalam balutan bhinneka tunggal ika.
Masuk Kalender Event Provinsi NTB
Dalam laporannya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bima, H. Sukarno, SH, menyampaikan kebanggaannya karena festival tahunan ketiga ini telah masuk dalam calendar of event Provinsi NTB. Pihaknya terus mendorong agar event ini dapat masuk dalam kalender event nasional.
"Kami terus dorong hingga ke kalender event nasional. Disadari atau tidak, etnis yang ada saat ini memberikan sentuhan tersendiri bagi perkembangan kemajuan pembangunan," ungkap Sukarno.
Apresiasi Pemkot dan Dampak Ekonomi
Dalam amanat Wali Kota Bima yang disampaikan Asisten II Setda, H. Supratman, dia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang terlibat. Pengakuan festival ini dalam kalender provinsi dinilai sebagai peluang besar bagi promosi dan ekonomi lokal.
"Ketika sebuah event masuk kalender resmi provinsi, maka dampak promosinya meluas. Branding Kota Bima semakin kuat, cakupan publikasi bertambah," jelas Supratman.
Ia menambahkan bahwa festival ini menjadi panggung kebhinekaan sekaligus penggerak ekonomi kreatif, UMKM, dan pariwisata lokal. Setiap paguyuban, penampil seni, dan stand UMKM menjadi duta promosi daerah yang memperkenalkan Kota Bima kepada publik lebih luas.
Bantuan untuk Petani Tembakau
Pada kesempatan yang sama, dilakukan penyerahan bantuan bagi petani tembakau dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025 kepada 5 orang petani dari 5 kelurahan. Juga diserahkan santunan jaminan kematian dan resiko sosial ekonomi dari BPJS Ketenagakerjaan Bima kepada ahli waris petani tembakau.
Festival ini tidak hanya menampilkan keragaman budaya melalui tarian, pakaian adat, dan atraksi khas masing-masing etnis, tetapi juga memperkuat tali persaudaraan dan kontribusi positif bagi perkembangan Kota Bima.
(*)

.png)