![]() |
Wakil Bupati Bima, dr. H. Irfan Zubaidy |
Bima, KabarNTB– Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (DP3AP2KB), Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) bersama sejumlah OPD terkait menggelar Rapat Koordinasi/Rembug Stunting Tingkat Kabupaten Bima Tahun 2025, Senin (6/10/2025) di Ruang Rapat Utama Kantor Bupati Bima.
Wakil Bupati Bima, dr. H. Irfan Zubaidy, menegaskan pentingnya kegiatan ini dalam mempercepat upaya penanganan stunting.
“Stunting bukan hanya isu kesehatan, tetapi juga masalah pembangunan jangka panjang yang berpengaruh pada kualitas generasi penerus bangsa,” tegasnya.
Menurut Wabup, rembug stunting menjadi wadah memperkuat koordinasi sekaligus komitmen bersama dalam menekan angka stunting di Kabupaten Bima.
Wabup di hadapan para camat dan kepala puskesmas mengingatkan bahwa stunting tidak boleh dianggap sepele karena dampaknya sangat fatal terhadap tumbuh kembang anak.
Sementara itu, Kepala DP3AP2KB Kabupaten Bima, Nurdin, S.Sos, memaparkan capaian penurunan stunting. Berdasarkan data keluarga berisiko tahun 2022–2024, angka stunting menurun sebesar 52,95%. Sedangkan capaian pendampingan keluarga berisiko stunting tahun 2025—meliputi ibu hamil, calon pengantin, dan balita—telah mencapai 92,48%.
“Gerakan orang tua asuh cegah stunting menyasar 1.813 anak berisiko. Dari jumlah tersebut, 1.521 anak telah mendapat pendampingan selama tiga bulan berturut-turut.
Selain itu, terdapat 162 Kampung Keluarga Berkualitas yang melaksanakan program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat),” jelasnya.
Sebagai penutup, Wabup Bima bersama seluruh OPD menandatangani komitmen bersama percepatan penurunan stunting dalam Rembug Stunting Tingkat Kabupaten Bima Tahun 2025.
(*)