
Foto korban akibat sambaran petir. Foto: Polsek Kempo.
Dompu, KabarNTB - Insiden tragis menimpa lima petani asal Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), saat beraktivitas di ladang jagung kawasan Moti To'i, Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu, Selasa siang, 11 November 2025. Dua di antaranya, M Ali dan Muhammad Ridwan, dilaporkan meninggal dunia di lokasi kejadian akibat sambaran petir.
Kapolsek Kempo, Ipda Jubaidin, membenarkan bahwa kedua korban merupakan warga Desa Bumi Pajo, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima.
"Dua korban meninggal dunia masih bertetangga dan berasal dari Desa Bumi Pajo," ujar Jubaidin saat dihubungi, Selasa.
Peristiwa bermula ketika tujuh petani tengah membersihkan lahan untuk persiapan musim tanam jagung. Melihat cuaca mulai mendung, mereka bergegas memperbaiki atap gubuk sebagai tempat berteduh. Namun, saat proses itu berlangsung, petir menyambar secara tiba-tiba.
"Saat memperbaiki atap gubuk itulah petir menyambar. M Ali dan Muhammad Ridwan meninggal di tempat," jelasnya.
Tiga petani lainnya mengalami luka serius dan sempat tidak sadarkan diri. Mereka segera dilarikan ke Puskesmas Kempo untuk mendapatkan penanganan medis. Hingga berita ini ditulis, ketiganya masih menjalani perawatan intensif.
"Dari tujuh orang, hanya dua yang selamat tanpa luka. Alhamdulillah, kondisi mereka stabil," kata Jubaidin.
Polsek Kempo bersama tim langsung turun ke lokasi untuk mengevakuasi korban dan mengantar jenazah ke rumah duka di Desa Bumi Pajo. Proses evakuasi berlangsung cepat demi menghindari risiko lanjutan akibat cuaca ekstrem.
"Kami kawal penuh proses evakuasi, termasuk pengantaran jenazah ke rumah duka. Saat ini saya dan anggota masih berada di lokasi," ungkapnya.
Kapolsek mengimbau masyarakat, khususnya petani, agar lebih waspada saat beraktivitas di ladang. Jika cuaca menunjukkan tanda-tanda buruk seperti mendung atau kilat, sebaiknya segera mencari tempat berlindung yang aman dari sambaran petir.
(*)
.png)