
Kepala Dinas Kominfotik Kota Bima, Dr. Muhammad Hasyim.
Kota Bima, KabarNTB - Hujan deras yang mengguyur wilayah Bima pada Sabtu malam (8/11) menjadi ujian efektivitas infrastruktur pengendalian banjir yang dibangun pemkot. Sementara kawasan hilir menunjukkan perbaikan signifikan, wilayah hulu masih menghadapi tantangan akibat degradasi lingkungan.
Kawasan seperti Kelurahan Tanjung yang sebelumnya rawan genangan kini menunjukkan perkembangan positif dengan tidak adanya luapan air ke permukiman. Namun di Kelurahan Paruga, banjir masih terjadi akibat intensitas hujan tinggi di kawasan hulu Wawo-Lambitu yang memperlihatkan kompleksitas penanganan banjir secara terpadu.
"Hutan-hutan yang seharusnya menjadi penyerap air kini perlahan hilang, digantikan oleh lahan terbuka. Ironisnya, hasil dari pembalakan di hulu bisa saja menggagalkan investasi besar di hilir," tulis Afif Ridha, warga Kelurahan Tanjung.
Perbaikan Infrastruktur dan Tantangan Lingkungan
Selama beberapa tahun terakhir, Pemkot Bima telah melakukan penataan bantaran sungai, normalisasi aliran, dan pembangunan sistem drainase baru. Upaya ini terbukti mampu menekan genangan meski dihadapkan pada curah hujan tinggi dan pasang laut maksimum.
"Kami akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bima untuk memperkuat sinergi pengelolaan DAS secara terpadu," ungkap Kepala Dinas Kominfotik Kota Bima, Dr. Muhammad Hasyim.
Namun, degradasi lingkungan di hulu akibat pembalakan liar dan alih fungsi lahan untuk pertanian jagung menjadi ancaman serius. Penurunan daya serap tanah di kawasan hulu berpotensi meningkatkan debit air dan sedimentasi yang mengancam wilayah hilir.
Kerusakan Fasilitas dan Kolaborasi Internasional
Banjir menyebabkan kerusakan pada beberapa fasilitas umum, termasuk Jembatan Gantung penghubung Kelurahan Paruga dan Dara yang mengalami kemiringan akibat derasnya arus. Pemkot tengah melakukan peninjauan untuk memastikan keamanan struktur jembatan.
"Proyek penataan sungai dan drainase merupakan bagian dari dukungan JICA dan NUFReP dengan Bank Dunia sebagai mitra," tambah Dr. Hasyim.
Kolaborasi dengan mitra internasional ini diharapkan dapat memperkuat sistem pengendalian banjir berkelanjutan. Pemkot juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem dan berpartisipasi aktif dalam menjaga keseimbangan lingkungan, khususnya di kawasan hulu.
(*)
.png)