Bima, KabarNTB - Sebanyak 75 penyandang disabilitas di Kabupaten Bima mengikuti program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) yang resmi dibuka Wakil Bupati dr. H. Irfan Zubaidy, Rabu (12/11/2025). Inisiatif ini bertujuan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi kelompok disabilitas.
Program yang diinisiasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Kabupaten Bima dan Polda NTB ini digelar di Ruang Rapat Utama Kantor Bupati Bima. Wakil Bupati menekankan pentingnya pemahaman keuangan sebagai pondasi kemandirian ekonomi masyarakat.
"Saudara-saudara komunitas disabilitas memiliki kesempatan dan hak yang sama untuk tumbuh, bekerja, dan berwirausaha dengan baik dan benar," tegas Wabup Irfan Zubaidy.
Perlindungan dari Investasi Bodong
Wakil Bupati menjelaskan bahwa pemahaman pengelolaan keuangan yang cerdas dapat melindungi masyarakat dari praktik keuangan merugikan seperti investasi bodong. Pengetahuan ini juga diharapkan membuat masyarakat lebih siap menghadapi tantangan ekonomi.
"Dengan memahami cara mengelola keuangan secara cerdas, masyarakat dapat terhindar dari praktik keuangan yang merugikan," jelas Wabup.
Acara dihadiri berbagai pemangku kepentingan termasuk Direktur OJK Provinsi NTB, perwakilan DPRD Bima, pimpinan Bank NTB Syariah, serta pelajar dari Sekolah Luar Biasa (SLB) se-Kabupaten Bima. Kehadiran multisektor ini menunjukkan komitmen bersama dalam pemberdayaan disabilitas.
Komitmen Berkelanjutan
Manager OJK NTB Yudi Tri Widodo mengapresiasi komitmen Pemerintah Kabupaten Bima dalam mendukung program nasional ini. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan.
"Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus digelar agar masyarakat semakin melek finansial dan mampu memanfaatkan layanan keuangan secara optimal," ungkap Yudi Tri Widodo.
Kegiatan ditutup dengan foto bersama dan deklarasi dukungan terhadap Gerakan Nasional Cerdas Keuangan. Para pihak berkomitmen memperluas akses edukasi keuangan hingga ke pelosok desa, memastikan tidak ada yang tertinggal dalam pembangunan inklusif di Bima.
(*)


.png)